Dari Sangkar Pendidikan Ke Arena Kehidupan: 63 Siswa Muhaska Diwisuda

MUHASKA, SURAKARTA – SMA Muhammadiyah 2 Surakarta menggelar pelepasan purna siswa kelas XII dan wisuda tahfidz ke-2 bertempat di Hotel Multazam, Kartasura, Sukoharjo, Selasa, (6/5/2025). Acara yang mengusung tema “Melangkah dengan Ilmu, Terangi Dunia dengan Al-Quran” tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta Abdul Hakam Faruq, S.Ag, M.H.I dan Drs. Subandrio yang merangkap sebagai Komite Sekolah serta pengawas SMA kota surakarta Abdul Munif, S.Pd, M.Hum.

Kepala Sekolah Sri Darwati, S.Pd, M.Pd membuka acara dengan sambutan dan sekaligus penyerahan kembali 63 siswa kepada orang tua. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya karakter, kepribadian, dan kedisiplinan sebagai modal utama melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

“Kesuksesan tidak semata dari usaha dan kerja keras anak-anak, tapi doa dari orang tua juga sangat berperan,” ujar Sri Darwati yang akrab dipanggil Atik. Ia kemudian memohon maaf atas segala kekhilafan selama berinteraksi dengan para siswa di sekolah.

Sri berharap jalinan silaturahmi tetap terjaga melalui Ikalintang Muhaska—ikatan alumni yang telah dibentuk sejak 1977—yang ia yakini akan berkontribusi positif bagi perkembangan sekolah.

“SMA Muhammadiyah 2 Surakarta sudah melahirkan alumni yang hebat,” tegas Sri seraya menyebutkan beberapa nama besar seperti Brigjen Polisi Ahmad yang menjabat Ketua LPKS selama tiga periode, Karjono yang berkarier di Direktorat Hukum dan HAM Kemenkumham, hingga Amien Rais, mantan Ketua MPR RI.

Di bagian akhir sambutannya, Sri berpesan kepada para lulusan untuk terus menuntut ilmu dan meraih cita-cita. “Jadilah anak yang hebat, yang dibanggakan orang tua. Jangan tinggalkan salat, patuh terhadap orang tua karena masa depan kalian tergantung dari mereka,” tandasnya.

Prestasi para siswa menjadi sorotan tersendiri dalam acara tersebut. Dari 63 lulusan, 17 di antaranya telah diterima di perguruan tinggi negeri. Menurut Sri, ada empat siswa yang diterima melalui jalur PMDK Kementerian Kesehatan, delapan siswa melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi, dan tujuh siswa melalui SPAN-PTKIN. “Bahkan ada beberapa siswa yang doble diterima di dua perguruan tinggi negeri,” tambahnya.

Sementara itu, Haryadi, S.Sos.I, S.Pd selaku perwakilan orang tua siswa menyambut penyerahan kembali 63 siswa dengan penuh haru. Ia mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah membimbing, mendidik, dan meneladani anak-anak selama tiga tahun.

“Selamat atas kelulusan kalian. Hari ini bukan akhir dari segala-galanya dalam menimba ilmu, melainkan awal dari perjalanan baru,” ujar Haryadi. Ia menekankan bahwa ilmu bukan sekadar hafalan, tetapi bekal untuk menjalani hidup dengan bijaksana.

Haryadi juga berpesan kepada para lulusan untuk menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan rendah hati. “Dimanapun kalian melangkah, bawalah nama baik sekolah dan keluarga dengan sikap santun dan semangat belajar yang tak pernah padam,” pesannya.

Lebih lanjut, Haryadi mengungkapkan kepuasannya terhadap pelayanan yang diberikan kepada anak-anak mereka. “Terima kasih atas dedikasi yang tiada henti dalam menanamkan ilmu dan karakter terhadap generasi anak-anak bangsa. Semoga semangat guru tetap menyala, terus melahirkan generasi yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia,” katanya.

Tidak kalah berkesan, Drs. Subandrio dalam kapasitasnya sebagai Pimpinan Majelis Dikdasmen PDM Surakarta mengungkapkan apresiasi kepada orang tua siswa yang telah berjuang selama tiga tahun mengantarkan anak-anak mereka belajar di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

“Luar biasa pengorbanan bapak ibu sekalian terhadap anak-anaknya,” puji Subandrio. Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada para guru yang telah mengantarkan 63 peserta didik pada keberhasilan yang luar biasa.

Dalam pesannya kepada para siswa, Subandrio menganalogikan pelepasan ini dengan burung yang keluar dari sangkar. “Ketika kalian berada di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, kalian berada di dalam sangkar. Ketika dilepas, berarti kalian akan mencari makan sendiri, akan mencari ilmu-ilmu sendiri dimanapun nanti,” jelasnya.

“Sudah tidak ada lagi yang mengingatkan kalian ‘le/nak rambutmu dipotong yang rapih, le/nak mbok sepatumu sing rapih’. Di pendidikan yang lebih lanjut, kalian sudah terlepas. Maka tergantung kalian mau mencari apa. Itulah arti dari pelepasan,” tegas Subandrio.

Untuk para peserta wisuda tahfidz, Subandrio mengingatkan bahwa pencapaian mereka saat ini bukanlah titik akhir. “Kalian dimampukan untuk mencari ilmu-ilmu yang lebih tinggi lagi,” ujarnya. Sebelum menutup sambutan, ia berpesan agar para siswa senantiasa hormat dan patuh pada orang tua serta tidak melupakan SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

Wisuda tahfidz ke-2 yang digelar bersamaan dengan pelepasan purna siswa kelas XII ini diikuti oleh 30 siswa dari kelas X, XI, dan XII. Jumlah hafalan mereka bervariasi, mulai dari 1 juz hingga 4 juz. Para penghafal Al-Quran ini dinyatakan lulus setelah menjalani tasmi’ satu kali duduk pada 30 April 2025 di Masjid At-Taqwa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

Ustaz Danu Putra Arianto, yang bertindak sebagai pendamping dan penguji, mengaku bangga atas capaian para peserta. “Selamat dan mudah-mudahan hafalan kalian tidak berhenti di sini, tapi terus berlanjut sehingga bisa mengikuti wisuda tahun depan,” harapnya.

Acara yang dimulai pukul 08.00 berakhir pada pukul 11.00. Seusai acara formal, para siswa, guru, dan karyawan mengabadikan momen bersejarah dengan berfoto bersama sebagai bukti perjalanan pendidikan yang telah mereka lalui.

Penulis: Judin, S.Pd.I