Suasana haru menyeruak di laboratorium komputer pagi itu. Semua bapak ibu guru dan karyawan hening dan memperhatikan setiap kata yang meluncur dari Ibu Sardiyem. Pagi itu beliau mendapat kesempatan untuk memberikan sepatah kata perpisahan. Ya, ibu Sardiyem sudah memasuki masa pensiun dari kedinasan.
Disela acara workshop pagi ini, Ibu Sardiyem yang memulai dinasnya pada tahun 1983 menyampaikan sebuah pesan yang mengharukan “Dengan sisa waktu yang diberikan Allah kepada saya, mohon doa restu semoga Allah memberikan kesehatan kepada saya, agar bisa senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya” ucapnya sambil menahan air mata.
“Hanya satu harapannya saya, masa depan yang saya tunggu adalah khusnul khatimah. Saya ingin beramal shaleh di sisa waktu hidup saya. Saya ingin beribadah dan mengisi hari-hari saya dengan berbakti kepada suami” harap guru senior ini.
Selain sebagai guru Bahasa Indonesia, Ibu Sardiyem yang sudah menggeluti bidang pendidikan selama 36 tahun ini juga sebagai Wakil Kepala Sekolah bidan Sarana dan Prasarana. Pada kesempatan itu beliau sekaligus meminta maaf jika selama berinteraksi dengan bapak ibu di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta ada kesalahan.
“Saya titip kepada yang muda-muda, jadikan Muha agar tetap jaya, tetap hidup. Semoga Allah meridhoi. Semoga pengabdian saya disini bisa bermanfaat. Karena orang hidup itu yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain” pesannya kepada guru muda Muha.
Salah satu hal yang sangat bekesan bagi
beliau adalah kegiatan religi yang rutin diadakan setiap pagi. “Shalat dhuha dan tadarus bersama adalah salah satu yang sangat berkesan bagi saya. Sisi spiritual itu penting untuk dijaga. Tidak hanya harta yang kita cari dalam hidup ini tetapi juga bekal spiritual. Kemudian, kita juga jangan lupa untuk senantiasa bershadaqah” tutup nya. Acara tersebut diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari SMA Muhammadiyah 2 Surakarta kepada Ibu Sardiyem.